REVIEW: The Ordinary Magnesium Ascorbyl Phosphate 10%

The Ordinary Magnesium Ascorbyl Phosphate 10%

Masih dari brand yang sama dari postingan sebelumnya, yaitu The Ordinary. Nah, produk kali ini merupakan sebuah moisturizer yang cocok digunakan untuk kalian yang memiliki masalah kulit kusam, bekas jerawat, atau warna kulit tidak merata. Sebenarnya, manfaatnya kurang lebih sama sih dengan The Ordinary Niacinamide yang sudah ku review sebelumnya. Tapi, tetap ada bedanya. Jadi, kalian tetap harus baca review ini sampai selesai ya!

The Ordinary Magnesium Ascorbyl Phosphate 10%

Ingredients:
Aqua (Water), Coco Caprylate/caprate, Magnesium Ascorbyl Phosphate, Isodecyl Neopentanoate, Plukenetia Volubilis Seed Oil, Coconut Alkanes, Disteardimonium Hectorite, Polyglyceryl-3 Diisostearate, Polyglycerol-3 Polyricinoleate, Glycerin, Hexamethyldisiloxane, Terminalia Ferdinandiana Fruit Extract, Tocopherol, Sodium Chloride, Phenoxyethanol, Chlorphenesin.

This product is:
Vegan
Alcohol-free
Nut-free
Cruelty-free

Moisturizer ini merupakan jenis moisturizer vitamin C, jadi memang cocok digunakan untuk meredakan masalah-masalah yang sudah kusebutkan di atas. Magnesium Ascorbyl Phosphate  (MAP) merupakan salah satu turunan vitamin C (vitamin C derivative). Turunan vitamin C memang nggak lebih kuat dari vitamin C, tapi tetap ampuh kok untuk mencerahkan kulit.

The Ordinary Magnesium Ascorbyl Phosphate

Seperti kebanyak produk The Ordinary lainnya, The Ordinary MAP ini memiliki life-span selama 12 bulan. Tapi percayalah, kalau kalian rutin memakai produk ini, pasti akan habis sebelum 6 bulan. Produk ini hanya memiliki ukuran 30ml. Kalau menurutku sih, memang kurang banyak. Hehe.

Pada kemasannya, produk ini dapat digunakan pada waktu A.M dan P.M. Jadi, kalian bisa memakainya saat pagi dan malam hari. Atau, pagi dan sore.

The Ordinary Magnesium Ascorbyl Phosphate texture

Teksturnya mirip seperti body lotion dengan warna cream. Sebenarnya aku agak nggak suka dengan teksturnya karena sedikit greasy atau tebal. Di website The Ordinary sendiri memang disebutkan kalau produk ini mengandung oil dan silicone. Karena agak sedikit silocone-y, produk ini juga susah di-spread alias diratakan. Makanya, produk ini tidak bisa dibilang ringan.

Produk ini juga agak lama meresap di kulit. Jadi, memang harus sedikit bersabar untuk mengaplikasikan skincare selanjutnya, biar produknya juga bekerja secara maksimal. Di wajahku yang kombinasi dengan sangat sedikit minyak, produk The Ordinary MAP 10% ini juga agak sedikit lengket dan greasy. Tapi, setelah benar-benar menyerap dengan sempurna, produknya nggak akan lengket dan greasy lagi kok.

The Ordinary MAP


FACTS:
Dari yang aku baca di website-nya, sebenarnya produk ini tidak boleh digunakan bersamaan dengan The Ordinary Niacinamide karena Niacinamide dari The Ordinary juga kabarnya mengandung turunan vitamin C. Takutnya, produk ini tidak bekerja secara sempurna. Jadi, mungkin kalau kalian menggunakan kombinasi The Ordinary yang sama denganku (Niacinamide 10% + Zinc 1% with Magnesium Ascorbyl Phosphate 10%), lebih baik kalian pakai secara terpisah, contohnya pakai Niacinamide pada pagi hari, dan MAP untuk malam hari atau sebaliknya. Intinya, kalian dapat menggunakan secara bersamaan dalam satu hari, tetapi di waktu/jam yang berbeda.

Nah, untuk review-nya, sudah ku jelaskan di bagian atas kalau produk ini agak mirip dengan The Ordinary Niacinamide yang sudah aku review sebelumnya. Tapi, di kemasannya tertulis kalau produk ini dapat mengatasi kekusaman/dullness, warna kulit tidak merata/uneven skin tone, dan tanda-tanda penuaan/signs of age.

Di kulitku, produk ini dapat sedikit memudarkan bintik hitam (salah satu signs of age) di bawah mataku yang muncul karena sinar matahari. Makanya, penting untuk apply sunscreen di bawah mata juga guys! Aku pun baru melakukannya beberapa bulan belakangan ini. Hehe. Untungnya ada The Ordinary MAP ini, jadi bintik hitamku bisa terselamatkan.

Produk ini juga lumayan mencerahkan mukaku yang kusam. Ya, walaupun sebenarnya mukaku masih kusam, setidaknya kusamnya berkurang deh. Selain itu, mungkin karena kandungan turunan vitamin C-nya juga yang sebagai antioksidan jadi kulitku tetap sehat dan kenyal. Jerawat pun tidak pernah muncul. Tapi, kalau jerawat hormonal yang datang setiap bulan memang sudah tidak bisa dicegah lagi ya. Hehe.

Overview:
- Teksturnya greasy, tapi setelah meresap sempurna sudah tidak greasy lagi
- Agak susah di-spread (diratakan)
+ Mencerahkan kulit kusam
+ Kaya antioksidan (membuat wajah tetap sehat + bebas jerawat)
+ Mengandung turunan vitamin C
+ Menyamarkan bintik hitam akibat penuaan

When to apply?
A.M and/or P.M. Avoid using with The Ordinary Niacinamide 10% + Zinc 1% in the same routine (can be used in the same day but not in the same time)

Score:
3/5

Price:
Around IDR 200.000 to IDR 260.000

Will I repurchase this product?
Despite the effects, I don't like the texture. Texture is everything. So, probably not.

Will I recommend this product?
Yes. It does a good job, actually

Where to buy?
benscrub.com
houseofmakeup (PO)

Jadi, itu dia review tentang skincare kali ini. Well, aku sekarang bisa menyimpulkan, sebenarnya The Ordinary tidak se-hebat atau se-ajaib itu kok. Tergantung bagaimana kulitmu bereaksi dengan produknya juga. Setelah memakai dua produk The Ordinary, mukaku memang cukup membaik. Tapi, tidak secepat yang orang-orang katakan. Jadi, memang tergantung kulit kalian masing-masing. Skincare apapun juga sebenarnya cocok-cocokan. Tujuan review-ku tidak bermaksud untuk 'meracuni' kalian, tapi lebih ke pendapatku mengenai produk ini. Untuk itu, kalian tetap harus memahami kulit kalian sendiri. ❤️

1 comment

  1. Nah, sama setelah aku coba the ordinary tidak sehebat yg dipikirkan kok. hehe

    ReplyDelete

I like to hear your thoughts! So, don't hesitate to comment :)